Episode 7 hari ketujuh

Mu’tah yang berada jauh di luar expektasi kami….

Setelah subuh kami langsung pergi ke rumah mahasiswa mutah mumtaza, disana kami ngobrol ngobrol banyak hal khususnya terkait dengan kehidupan dan perkuliahan di Mutah

Terkait perkuliahan di Mutah, seluruh mahasiswa baru yang mendaftar di Mutah  langsung bisa ambil mata kuliah dan mulai kuliah semester pertama tanpa harus ada markaz lughoh terlebih dahulu.

Sebagai informasi untuk University of Jordan, dan Yarmouk University sebelum mahasiswa asing ambil mata kuliah, mereka wajib mengikuti test bahasa arab terlebih dahulu, jika lulus test bahasa arab ini mereka langsung diperkenankan mengambil mata kuliah, namun jika test bahasa ini tidak lolos mereka wajib mengikuti program markaz lughoh selama satu semester, barulah setelah markaz lughoh selesai mereka bisa mengambil mata kuliah. Nah di Mutah ini tidak ada program markaz lughoh, seluruh mahasiswa asing yang masuk di Mutah University langsung bisa ambil mata kuliah tanpa markaz lughoh.

Pertanyaan : dimana diadakan ujian bahasa ini?

Jawab : di kampus masing masing setiba mahasiswa di Jordan

Pertanyaan : bagaimana status mahasiswa yg belum lolos markaz lughoh? Apakah berstatus calon mahasiswa?

Jawab : meskipun mahasiswa berada dalam program markaz lughoh, dia tetap berstatus sebagai mahasiswa resmi kampus tersebut dan mendapatkan hak hak yang sama seperti  mahasiwa yang lolos markaz lughoh seperti untuk mendapatkan izin tinggal atau iqomah.

Perbincangan kami lanjut tentang bagaimana cara mereka mendapatkan akses makanan dan perbelanjaan kebutuhan sehari hari, Ternyata tempat tinggal mereka sangat dekat dengan pasar, seluruh kebutuhan mereka bisa didapatkan di pasar dekat dengan kediaman mereka ini. Adapun untuk akses ke kampus kebetulan lokasi kediaman mahasiswa dengan kampus bisa dibilang dekat ya dekat, dibilang jauh ya tidak terlalu jauh lah sekitar 3 km untuk ke kampus, jadi ada yg menempuhnya dengan berjalan kaki, adapula yang menempuhnya dengan naik kendaraan umum dengan tarif seperempat dinar atau 5rb rupiah. Namun untuk mahasiswa Yarmouk dan UJ (University of Jordan) lokasi kampus sangat dekat bahkan ada yg lokasinya hanya seberang jalan dari tempat tinggalnya.

Selepas dari kediaman rumah putra, kami mengunjungi kediaman rumah putri, alhamdulilaah rumah2 mereka bersih dan rapi, bahkan yang putri ada 5 kamar dan hanya dihuni oleh 4 orang, rumah juga terlihat bersih, rapi dan indah, didepan rumah ada pohon buah delima yang berbuah lebat, didekat rumah ada masjid dan pusat perbelanjaan, tuan rumah memperlakukan mereka seperti anak sendiri, keluar dari rumah putri ini kami bertemu dengan tuan rumah, beliau menyapa kami dengan senyumnya yang ramah, sembari memperkenalkan diri dan menjelaskan kalau beliau memiliki pertokoan dipasar, kami ditawari mampir namun karena kami hendak melanjutkan ke tempat lain kami belum bisa memenuhi permintaan beliau.

Selepas dari rumah putri kami mengunjungi kampus Mutah, disini ada hal yang sangat menarik terkait kunjungan ke kampus Mutah ini

Hal menarik pertama bahwa kampus ini dijaga sangat sangat ketat, siapapun yang masuk satu persatu ditanya detail apa keperluannya, saat kami mencoba masuk pakai mobil petugas memberhentikan kami dan menanyakan apa keperluan kami, kami jelaskan kalau kami dari lembaga pendidikan di Indonesia dan sebagian dari siswa kami melanjutkan kuliah di kampus ini sehingga kami butuh keliling kampus untuk menjelaskan keadaan kepada orang tua.

Setelah kami jelaskan seperti itu pihak security langsung menghubungi bagian pihak kampus dan bicara via telpon bahwa ada 4 orang dari Indonesia mau masuk kampus sekedar keliling dan melihat keadaan apakah diperbolehkan? Security juga bilang kepada seseorang di telfon tersebut bahwa bahasa arab mereka sangat bagus dan lancar, mereka dari yayasan lembaga pendidikan di indonesia, kemudian security menyerahkan telfon tersebut dan mengizinkan ust Hafifi untuk ngomong langsung dengan dekan bidang kemahasiswaan, setelah itu kami langsung diizinkan masuk bahkan boleh masuk menggunakan mobil, pihak security juga memberitahu dimana lokasi kantor tersebut

Masuk lokasi kampus kami memarkir mobil dan langsung mencari kantor dekan bidang kemahasiswaan, dalam perjalanan ke kantor ini kami melewati beberapa gedung fakultas dan kondisi kampus yang jauh diluar ekspektasi kami, dalam benak kami mutah ini kan ndeso dan kampung banget kan? Halah palingan kampusnya juga sama ndesonya sama seperti kotanya… wkwkwkwk….

Ternyata oh ternyata…. tak terduga… ini kampus bersih bangeeet, sangat sangat bersih sih sih… selain bersih juga hijau bangeet…. bener guys… ada banyak pohon rindang disini, rumputnyapun berwarna hijau bukan berwarna cokelat seperti rumput sabana di gurun pasir, gedung gedungnyapun maa syaa Allah megah megah sekali… halaman kampus yang luaaas, banyak tempat duduk tersebar di area kampus untuk duduk duduk mahasiswa, ada pula wifi gratis, area free wifi untuk  mahasiswa yang tersedia wifi gratis dan tempat ngecharge hape. Indah matoh jaya diluar ekspektasi lah pokoknya…

Kami keliling keliling dan melihat gedung fakultas syariah dan fakultas sastra yang dimana mayoritas anak indonesia ambil kuliah di kedua fakultas ini, apakah ada fakultas ushuluddin pak? Kok disebut hanya fakultas syariah? Jadi gini, di jordan entah itu di UJ, Yarmouk, Atau Mutah, Syariah itu nama fakultasnya, di dalam fakultas syariah ini ada prodi ushuluddin dan prodi ushulul Fiqh. Beda dengan azhar yang dimana ushuluddin adalah nama untuk fakultasnya.

Setelah puas foto foto kami menuju perpustakaan kampus, masuk perpustakaan maaa syaa Allaah…. kesan megah, luas, dan keren bersatu padu, desain tangganya yang melingkar adalah desain daya tarik keindahan perpustakaan ini, keluar dari pintu perpustakaan adalah pemandangan halaman kampus beserta gedung2nya yang megah nan indah… pak mau lihat foto dan videonya donk… tenang…. kami akan kumpulkan seluruh catatan perjalanan ini menjadi buku disertai qr code masing masing episode yang terhubung dengan database foto dan video.

Bertolak dari Mutah kami berziarah menuju makam sahabat nabi Jakfar bin abi tholib, jadi secara nama beliau adalah Jakfar anak dari Abi tholib, saudara Ali bin abi tholib, siapakah Jakfar?

Jakfar bin Abi Tholib adalah putera dari Abu Thalib, Sepupu dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. dan kakak dari Khalifah ke-4 Ali bin Abu Thalib. Ja’far gugur dalam perang mutah perang melawan pasukan romawi, itulah alasan mengapa makam beliau berada di mutah karena beliau adalah syahid dalam perang mutah, apa itu perang mutah? Akan kita ulas di tulisan terpisah

Ja’far bin Abi Thalib termasuk, salah satu sahabat yang pertama memeluk Islam, sewaktu kecil dia dalam pengasuhan pamannya yaitu Al-Abbas, begitu juga saudaranya Ali bin Abi Thalib berada dalam pengasuhan Nabi Muhammad, Ja’far bin Abi Thalib menikah dengan Asma binti Umays.

Ja’far dan istrinya kemudian ikut hijrah kedua ke Habasyah (Ethiopia), jika habasyah adalah hijrah kedua, terus hijrah pertama kemana? Yaitu dari Makkah ke Madinah. melalui jakfar raja negeri Habasyah, An-Najasyi yaitu Ashhamad bin Al-Abjar masuk Islam setelah menerima surat dari Nabi Muhammad yang dikirim melalui Amr bin Ummayyah Adh-Dhamary.

Itulah sekilas tentang Jakfar, komplek makam jakfar sangatlah indah dan bersih, tempat makamnya terbuat dari batu marmer berwarna hijau… sangat super istimewa… ada taman lengkap dengan airmancur, arsitektur komplek makam juga indah luar biasa,nsuasana komplek makam berserta video bisa dilihat dengam scan qr code di akhir tulisan ini

Selepas dari komplek makam jakfar bin abi tholib kami pergi ke rumah abu dhiya’ yang kemarin saya ceritakan, malam harinya saat berkunjung ke rumah beliau beliau mengundang kami untuk datang lagi ke rumahnya guna makan sinag bersama, selepas dari makam jakfar inilah kami berkunjung lagi memenuhi undanfan yang kedua

Sesampainya di rumah Abu Dhiya beliau menjelaskan bahwa adat orang arab saat ada tamu berkunjung adalah dengan menghidangkan secangkir kopi selamat datang, kopi selamat datang ini wajib dihadirkan sebelum pembicaraan apapun dimulai, barulah setelah itu datang air putih, kemudian makan besar dihidangkan.

Kami dihidangkan makan besar satu nampan penuh nasi biryani dengan full

Ayam bakar mereka menyebutnya dengan ozi, kami diberi pilihan hendak makan sendiri sendiri di piring atau langsung bareng bareng dari nampan? Kalau orang jordan ya makan langsung dari nampan, begitu abu dhiya menjelaskan, akhirnya kamipun mengikuti adat orang Jordan karena kita berada di jordan selayaknya kita yang harus menyesuaikan

Setelah makan selesai keluarlah minuman berupa teh dengan mint, abu dhiya menjelaskan bahwa beginilah adat orang arab dalam memperlakukan tamu,  saat hendak berpamitan abu dhiya memberijan hadiah kepada pimpinan pondok, abu dhiya berkata : saya diberitahu hariri bahwa pimpinan yayasan akan datang, oleh sebab itu saya  menyiapkan hadiah hanya 1, saya ndak tahu kalau asisten beliau juga ikut datang (saya), udah gini ajah nanti hadiah untuk Abu nabila (budi) akan saya titipkan hariri saat pulang ke Indonesia, begitulah penjelasan abu dhiya’

terkadang saya mikir gini : ini orang baik banget sama kita kira kira dia maunya apa? Keuntungan apa yang bisa dia ambil dari kita? Hawong kita disini hanya 2 hari, kok bisa sebaik ini ceritanya gimana? Dalam pembicaraan beliau menjelaskan bshwa beliau melakukan ini semua lillahi taala… murni karena Allah SWT, dalam hati saya bilang “maa syaaa Allaaah…”

Sebagai informasi tambahan, sebenarnya abu dhiya mengundang kami untuk hadir di hari kamis karena di hari itu beliau ada acara tasyakuran atas selesainya putra beliau dalam kuliah, putra beliau kuliah di Mu’tah University jurusan kimia, hari kamis adalah hari terakhir ujian dan beliau di hari itu mengundang kami di acara tasyakuran tersebut, najun karna hari rabu sore kami harus berangkat ke petra akhirnya di hari rabu siang itulah abu dhiya mengajak kami makan siang dirumahnya.

Selepas dari Mutah sore itu, kami meneruskan perjalanan ke petra, dalam perjalanan kami harus mampir sebentar ke bengkel mobil karena kap mobil yang tidak bisa nenutup rapat,setelah diperbaiki oleh pihak bengkel kami bertanya berapa biayanya? Dia langsung melambaikan tangan dan bergegas pergi, artinya biaya perbaikan itu nol.. ckckckck… kok bisa gratis inilo gimana?

Malam hari sekitar jam 8 kami tiba di petra, kami mencari penginapan untuk istirahat untuk menyiapkan tenaga perjalanan jelajah petra.

Bagaimana kondisi petra? Apa itu petra? Ada apa saja didalamnya? Bagaimana kami melewatinya? Simak ya edisi berikutnya… hehehehe, setelah menyimak catatan perjalanan kam bagaimana? Gak kalah seru kan dibanding menyimak youtube? Atau bahkan lebih seru versi tulisan? Hehehe