Pada tahun 2008, di sebuah tempat kecil di Ciputat, Ahmad Hafifi, pendiri dan pengasuh pondok pesantren Mumtaza memiliki sebuah tekad untuk membuka lembaga yang fokus untuk melatih kemampuan Bahasa Arab dan pendidikan Al-Qur`an. Tekad ini kemudian diwujudkan dengan berbagai bentuk kerjasama dengan beberapa pondok pesantren di daerah Ciputat dan pada akhirnya mampu membuka forum pertama pada akhir 2008. Setahun setelahnya, tepatnya pada tahun 2009, santri-santri perdana Mumtaza ini mampu lolos seleksi nasional Timur Tengah dan berangkat ke Mesir setelahnya. Dengan keberhasilan yang dicapai pada usaha perdana ini, nama Mumtaza semakin lama semakin muncul ke permukaan. Sayap yang semakin terbang tinggi inipun menjelajah jauh hingga Tanah Yordania, Pakistan, Yaman, Sudan dan Turki. Dan pada tahun 2021, Mumtaza mampu memperlebar kepakkan sayap dengan diresmikanya pendidikan formal bertaraf Internasional setingkat MTs dan MA, sebagai bukti dan kontribusi nyata Mumtaza Center dalam mencetak kader-kader bangsa yang BER-ADAB, BER-ILMU dan BER-AMAl
Karena dengan berbagai pertimbangan, sang putra daerah Ahmad Hafifi, pulang ke tempat kelahiran di Ngumpak Dalem Bojonegoro, bertekad membesarkan lembaga yang telah dirintisnya di Jakarta, demi kema-juan tempat kelahiran tercinta, dan terbukti sekarang tiap tahunnya ratusan santri dari seluruh penjuru Indonesia datang ke Mumtaza untuk belajar Bahasa Arab dan hafalan Qur’an, dibimbing oleh ustadz dan ustadzah jebolan universitas Luar Negeri ternama, seperti Mesir, Yaman, Malaysia, dan Turki, menjadikan orang tua semakin percaya untuk menitipkan anaknya di Mumtaza demi kelanjutan pendidikan yang lebih baik.
Terbukti pada setiap tahunnya, Mumtaza secara rutin dan tidak pernah henti selalu mengorbitkan para santri-santrinya untuk melanjutkan study mereka ke beberapa Universitas terkemuka yang berada di luar negeri khususnya Timur Tengah dan Turki. Sebut saja Al Azhar Univeristy, Puluhan Universitas seantero Turki, Jordan University, Yarmouk University, Mu’tah University, Universitas Islam Abad di Pakistan, merupakan beberapa contoh favorit yang menjadi tujuan peserta program kuliah hasil dari binaan Mumtaza.
Di Tahun 2023 ini, juga merupakan tahun di mana calon mahasiswa binaan Mumtaza di samping lulus diterima di Al Azhar Mesir, juga berhasil menembus beberapa universitas di negara lain,. Sedikitnya ada 257 Santri yang juga diterima di beberapa universitas di Turki, dan total terdapat 49 santri di beberapa Universitas yang ada di Yordania dan Pakistan.
Atas torehan prestasi yang berhasil digapai oleh Mumtaza selama ini, layak jika Mumtaza mendapatkan penghargaan sebagai pesantren rintisan putra daerah Bojonegoro yang berhasil mengantarkan santri binaannya diterima sebagai mahasiswa unversitas ternama di berbagai penjuru dunia.