Sabtu, 8 April 2023 seluruh siswa MTs dan MA Internasional Mumtaza dengan bangganya berfoto dengan buah karya mereka di depan gedung Mumtaza Center, sebuah karya tulis yang merupakan bukti otentik bahwa mereka memiliki kemampuan dalam melahirkan ide, menyusunnya kedalam kerangka, kemudian menuangkannya melalui tinta di lembar lembar kertas dan menyusunnya menjadi sebuah buku, sebuah privilege yang menjadi tembok pemisah antara intelektual dan awam.
.
Adalah sasa sabu (satu santri satu buku) salah satu program Mumtaza yang mewajibkan seluruh peserta didiknya menyeleselesaikan satu karya buku setiap tahun, bukan buku antologi yang ditulis rame rame, namun satu santri menulis sendiri 1 judul buku , santri kelas 1 wajib menulis buku dengan tema bebas, bisa kumpulan cerpen, bisa puisi, novel, otobiografi, dan lain lain. santri kelas 2 menulis buku dengan tema pelaaran, untuk tahun ini ada yang menulis tentang nahwu, sharaf, menyusun buku pelajaran bahasa Turkey, menulis tentang Fiqih, Literasi Finansial cara mengatur uang, Filsafat, dsb. sedangkan santri kelas 3 menulis buku berbahasa Arab, Inggris atau Turki, dari 6 santri kelas akhir, 3 orang menulis buku berbahasa Arab, dan 3 lainnya menulis buku berbahasa Inggris.
Mumtaza adalah salah satu dari sedikit sekali sekolah di Indonesia yang 100 persen siswanya melahirkan karya buku (atau bahkan mungkin satu satunya), program unggulan lain yang terlaksana pada hari sabtu kemarin adalah tasmi’ hifdzul quran bil ghoib utuk santri santri yang memiliki hafalan Al Quran diatas 3 juz, setidaknya ada 9 santri yang selesai tasmi di hari kemarin dengan jumlah hafalan quran yang mencapai 6 jus dibaca sekali duduk.
Program unggulan utama dari Mumtaza selain menulis dan hafalan qur’an adalah bahasa asing, karena orientasi pendidikan mumtaza adalah untuk lanjut kuliah ke luar negeri, sampai saat ini sudah ada 6 negara tujuan santri mumtaza untuk melanutkan kuliah, yaitu Mesir, Turkey, Jordan, Pakistan, Sudan, ditambah tahun ini membuka jalur sekolah vokasi dan training indstri di Jerman.
Dengan program unggulan yang sedemikian rupa, tidakkah anda berkeinginan untuk meyekolahkan putra atau putri anda di MTs atau MA Internasional Mumtaza?