Episode 8
Hari kedelapan
Halaah… petra kan cuman gitu ajah…!!
Itulah persepsi saya selama ini tentang petra, sebuah gunung yang dipahat menjadi istana, dalam benak saya petra ya gitu ajah, satu situs itu yang Bernama al khazneh yang sangat popular sampai di film transformers al khazneh digunakan alien untuk menyimpan mesin penghancur matahari yang terhubung dengan pyramid di mesir, dalam benak saya datang ke petra sampai al khazneh terus foto foto, keluar deh…. Eh ternyata… haduuuuhhh… bayangan saya bubar seketika…..
Bayangan saya berubah seketika saat saya googling tentang petra, saya menjumpai fakta jika petra lebih dari sekedar pahatan batu yang berbentuk istana itu, petra adalah kota kuno peninggalan orang orang nabate yang tinggal dan bermukim di daerah sekitar situs ini sejak 7000 tahun sebelum masehi, atau sektiar 9000 tahun lalu, arti petra sendiri adalah batu, dinamakan kota mawar karena warna batu yang merah seperti warna mawar, menjadi ibukota Kerajaan nabate sejak abad ke 1 sebelum masehi, merupakan kota pusat perdagangan yang kemudian dikuasai oleh romawi, itulah alasan mengapa arsitektur romawi juga turut mewarnai di lokasi pusat kota petra.
Kota ini dibuat dari batu yang dipahat sedemikian rupa sehingga menjadi tempat tinggal, kota pahatan batu ini luas kemana mana, anda butuh waktu 4,5 jam berjalan kaki untuk menyusuri kota ini dari ujung ke ujung, 4,5 jam adalah waktu tanpa stirahat, jika anda melewatkannya dengan istirahat maka waktu yang anda butuhkan adalah 5,5 – 6 jam berjalan kaki, seperti yang kami alami kemaren, encok encok dah itu kaki… wkwkwkwkw cobak bayangin anda naik mobil 6 jam saja Cepek, lha ini 6 jam jalan kaki naik turun gunun, betul betul naik turun gunung …. Mampus mampus kau nyobainnya… wkwkwkwk
Check out dari hotel pukul 8 pagi langsung kami gunakan untuk mencari sarapan, selepas sarapan barulah kami menuju lokasi petra, sesaat setelah memarkir mobil ada orang naik mobil double cabin menghampiri kami berkata : dari mana pakde? Dari Indonesia pak… owh gitu…. Kamu mau masuk petra kan? Iya pak emang kenapa? Jadi gini : ini saya bawa peta petra, lu kalau masuk lewaat pintu depan sini dan sampai ujung petra butuh waktu 4,5 jam, dan lu kalau masuk lewat pintu depan setelah sampai ujung lu harus balik lagi dan butuh waktu lagi 4,5 jam, jadi total jalan kakimu adalah 9jam
Ane ada penawaran nih, akan ane antarkan ente berempat menuju pintu masuk belakang, nah dari situ ente akan lihat petra dari ujung belakang menyusur ke depan dan itu hanya butuh waktu 4,5 jam, jika ente lewat pintu belakang ente akan melihat semua yang ada di petra ini, total ada 15 situs bersejarah di petra dan ente bisa lihat semuanya.
Sama seperti penawaran di umm guys yang dimana local tour guide memberikan penawaran ke kami dan langsung kami ambil, penawaran ini juga kami ambil untuk medapatkan pengalaman yang berbeda dari pengalaman pengunjung lain, diantarlah kami menuju area pintu masuk belakang, di area pintu belakang ini ada yang menarik, yaitu ternyata di pintu belakang ini ada sebuah tempat yang dinamakan little petra, sebuah tempat yang sama seperti petra dengan pahatan batu menjadi istana, juga batu batu yang dilubangi untuk tempat tinggal penduduk saat itu, mereka membuat rumah dengan cara memahat batu dan menjadikan batu tersebut seperti kamar yang digunakan untuk tidur dan beraktifitas seperti biasa
Setidaknya ada 15 spot tempat bersejarah di petra menurut brosur, mulai dari pintu masuk sampai pintu belakang urut ada nomor 1 sampai 15, berbeda dengan kami karena kami masuk lewat pintu belakang maka kami menyusuri petra dari nomor 15 sampai nomor 1, jika kita masuk lewat pintu belakang dan mengunjungi situs nomor 15 terlebih dahulu kita akan melalui beberapa bukit, kita akan naik turun bukit sejauh 2 jam perjalanan kaki, disinilah kami ngos ngosan, saat usia mendekati 40an tahun dan harus naik turun bukit terasa betul effornya… wkwkwkwk dalam hati bilang kapoook kapoook… lebih tepatnya kapok sambel, saat kepedesan bilang kapok nggak mau makan sambel lagi karena pedas, namun justru disitulah nikmatnya, sama seperti naik turun bukit saat ini, kapok banget rasanya naik turun bukit, namun view dan pengalaman yang kami dapatkan luar biasa indah, karena nggak semua pengunjung petra melalui jalur ini saat kunjungan mereka ke petra.
View serta pemandangan yang kami dapatkan luar biasa indah, dari atas bukit kita bisa menyaksikan daratan israel dan palestina, jalur ini termasuk jalur sepi karena ndak semua tourist melewatinya, jalur yang menyiksa dan menguras nafas namun terbayar dengan keindahannya, setelah 2 jam perjalanan sampailah kami di situs nomor 15 yaitu ad deir monastery, sebuah kuil yang paling terkenal selain dari al khazneh, kuil ini dipahat dari gunung batu utuh dengan arsitektur yang luar biasa indah, melihat kuil ini serasa kami menemukan harta karun setelah berjalan naik turun bukit dengan nafas yang tak lagi muda, wkwkwkwkw
15 situs bersejarah yang ada di petra yang kami menjelajahinya dari bagian pintu belakang dimulai dari nomor 15 adalah
- Ad Deir Monastery, merupakan salah satu peninggalan yang paling fenomenal dan terbesar di petra selain al khazneh, kuil ini dipahat di abad ke 2 sebelum masehi semasa pemerintahan Raja Rabel 2.
- The Lion Triclinium, ada kata singa di kuil ini dinamakan lion karena ada dua singa terpahat di pintu masuk
- Qasr Al Bint, kuil tempat peribadatan bangsa nabatea didedikasikan untuk pemujaaan terhadap dushara, dewa yang disembah oleh orang orang nabatea, perkiraan pembangunannya adalah abad pertama masehi
- Great Temple, kuil peribadatan bangsa nabatea yang dibangun pada abad pertama sebelum masehi
- The Colonnaded Street, Sebuah jalan yang dibangun oleh bangsa nabate yang akhirnya direnovasi oleh bangsa romawi, jalan ini tersusun dari paving batu yang besar besar, bukti kecanggihan engineering bangsa romawi dalam konstuksi jalan yang mampu bertahan lebih dari 2000 tahun, beda dengan jalan yang dibangun oleh kontraktor masa kini yang baru dibangun 3 bulan sudah ambrol karena kebanyakan korupsinya, wkwkwkwkwk…….
- The Church / gereja, dibangun sekitar abad ke 5 masehi saat petra berada di bawah kekuasaan romawi
- The Nymphaeum, air mancur di Tengah kota petra
- The Royal Tombs, komplek pahatan batu berasitektur istana yang digunakan untuk menguburkan jenazah para raja, komplek pekuburan para raja ini terlihat memanjang dan berjajar di Tengah kota petra
- The Theatre, satu satunya teater di dunia yang dipahat, biasanya teater model teater romawii dibuat dari susunan batu, namun di petra ini teater dibuat bukan dari susunan batu, namun dengan cara memahat gunung batu menjadi teater
- High Places Of Sacrifice, sebuah tempat peribadatan yang terletak diatas bukit batu
- The Street Of Facades, jalanan dari the theatre menuju al khazneh
- Al Khazneh, nah ini nih yang paling fenomenal, mayoritas foto tentang petra menampilkan al khazneh, batu yang dipahat menjadi istana, al khazneh juga merupakan situs Sejarah yang paling sering difoto untuk memvisualisasikan petra.
- The Siq, jalan sempit diantara tebing batu tinggi yang sangat indah, jalan batu ini adalah akses utama menuju al khazneh
- The Dam, bendungan yang digunakan oleh orang nabate untuk mengontrol debit air hujan dan pengairan, orang orang nabate ahli dalam bidang Teknik pengairan
- Djinn Blocks, seperti al khazneh dan ad deir monastery, namun tidak sepopuler dua situs tersebut
Itulah ke 15 situs terkenal di petra, untuk dokumentasi foto dan video akan kami sertakan di versi cetak yang terhubung ke dokumentasi foto dan video, kalau mau penasaran lagi tentang petra ada kok video di youtube tour dari ujung ke ujung petra lengkap video beserta captionnya. Silakan di search dech… hehehehe
Selepas dari petra rencananya kami akan melanjutkan perjalanan ke dead sea atau laut mati, namun karena nafas yang habis dan kaki yang nyaris tak mampu lagi menopang badan disebabkan jalan kaki hampir 6 jam naik turun gunung, kami memutuskan untuk menginap lagi semalam di petra, kami mendapatkan tempat penginapan yang bagus, indah, murah dengan view petra malam yang menarik.
Esok hari kami berencana melanjutkan perjalanan ke laut mati untuk selanjutnya ke amman ibukota Jordan guna menengok anak anak mumtaza yang kuliah di university of Jordan, sebuah universitas yang masuk 10 besar universitas terbaik di timur Tengah…. Bagaimana kelanjutan ceritanya? Simak terus perjalanan kami ya…..