Hah? Apa? Mu’tah kok kayak gini? Aduuuh….. anak-anak betah gak ya ini?
Pagi hari buta kami sudah bersiap untuk melanjutkan perjalanan dari kota Irbid menuju kota Mu’tah, sebuah kota kedua destinasi tujuan utama kami, apa tujuan utama kami? Yaitu mengunjungi seluruh kota dimana anak anak Mumtaza tinggal di kota kota tersebut, kami ingin mengetahui bagaimana kondisi mereka? Bagaimana kondisi perkuliahan didalamnya? Bagaimana cara mereka hidup? Dan seluk beluk lain yang berkaitan dengan permahasiswaan.
Sebagai informasi ada 3 kampus yang menjadi pilihan mahasiswa saat memutuskan untuk melanjutkan studi mereka di Jordan, kampus pertama adalah University Of Jordan yang terletak di kota Amman, Universitas ini masuk kedalam 10 besar kampus terbaik di timur Tengah. Kampus kedua adalah Yarmouk University yang terletak di kota Irbid, beberapa episode sebelumnya kami bercerita tentang kampus ini dan kondisi keadaan kota Irbid, sedangkan kampus ketiga adalah Mu’tah Unviersity yang terletak di kota mu’tah
Nah tujuan kami hari ini adalah menuju kota Mu’tah untuk meliput segala hal yang berkaitan dengan Mu’tah University, untuk melanjutkan ke kota ini kami memutuskan untuk menyewa mobil, ini nih yang keren…. Mobil mobil rental disini luar biasa kerennya, pada awalnya mobil sewa kami adalah lexus hybrid, sebuah brand merek mewah untuk mobil istimewa, kami gunakan mobil ini untuk mencari sarapan di pagi hari, harga sarapan di kota Irbid lokasi Yarmouk University tergolong standard, untuk sebuah sandwich dengan porsi yang sangat mengenyangkan cukup dengan 30 piasters atau sekitar 6.500 atau 7.000 rupiah.
Setelah mencari sarapan kami mencoba untuk menarik ATM di salah satu bank, untuk Tarik ATM disini sangatlah mudah, semua ATM dengan logo visa dan Mastercard bisa digunakan untuk Tarik tunai di bank bank di Jordan tanpa ada kendala yang berarti, potongannya pun sangat wajar, sebagai informasi saat kami melakukan Tarik ATM potongannya hanya 20rb rupiah sekali Tarik, namun kurs yang digunakan oleh bank untuk mengonversi rupiah ke dinar berbeda, mereka menggunakan kurs yang sedikit lebih tinggi daripada kurs yang berlaku di hari itu, sebagai contoh jika kurs dalam 1 dinar adalah 21.500, saat kami melakukan Tarik tunai, bank menaikkan kurs tersebut menjadi 22.500. namun secara umum antara potongan atm dan jumlah uang yang ditarik sangatlah wajar dan worth it, sehingga para orang tua tak perlu khawatir dalam hal mengirim uang untuk anak anak mereka di Jordan.
Selepas Tarik ATM kami melihat di samping kampus Yarmouk University ada kedai kopi, sebuah kopi yang disajikan dan dimasak diatas pasir panas, rasa kopi ini nikmat dan khas sekali, ada campuran rempah khas timur Tengah, kami nikmati secangkir kopi panas di pagi hari sembari menikmati suasana lalu Lalang kota Irbid yang istimewa. Dan tentunya sembari melihat lalu Lalang mahasiswa mahasiswa arab yang ganteng ganteng dan mahasiswi Arab yang dandanannya sangat trendy dan maasyaaa Allah cantik cantiknya…. Pantesan anak anak betah kuliah disni…. Wkwkwkwkwk….
Dikarenakan mobil sewaan kami yaitu lexus hybrid kurang sehat, yaitu ACnya trouble akhirnya pihak rental mobil mengganti mobil kami dengan mobil lain, dan ini nih yang istimewa mobil penggantinya adalah honda insight hybrid yang maaa syaaa Allaaah idaman bageeeet….. ini mobil kece abis…. Keren kemana mana…… joz matoh jaya…….. desainnya persis seperti civic turbo di indonesia….. saya selaku pecinta honda jatuh hati seketika dengan mobil ini, desain mobil ini lo… kok ya keren bangeeet ini ceritanya gimaana? Hehehehe….. saat naik mobil ini saya baca alfatihah dan mengelus elus interior mobilnya seraya berkata ke mobil ini : suatu saat saya akan memiliki mobil sepertimu… wkwkwkwk…. Bagaimana gak jatuh hati?, hawong dulu mobil pertama saya adalah honda accord maestro, sebuah sedan tua tahun 90 an yang keren sangat, meskipun usia tak lagi muda namun kenyamanan dan kegantengan mobil ini bintang lima melampaui segala masa, karena suatu hal mobil pertama ini harus terpaksa kami jual demi honda lain yang lebih muda dan yang lebih muat banyak…. Wkwkwkwk….
Perjalanan menuju mutah kami gunakan untuk mampir beberapa tempat bersejarah, tempat bersejarah pertama yang kami kunjungi adalah umm qays, ini adalah situs bersejarah kota kuno peninggalan romawi, sebelum ditaklukkan oleh islam wilayah ini dikuasai oleh romawi, desain pilar pilar tinggi romawi yang menjulang, teater romawi yang sama persis seperti italia dan Yunani semuanya ada disini, situs bersejarah umm qays ini didalamnya terdapat museum, yang dimana museumnya tersimpan barang barang kuno bersejarah, bagaimana sejarah situs ini? Apa saja isi museumnya? Akan kami tulis dalam tulisan terpisah yang mengulas tentang tempat2 bersejarah di Jordan. Plus ulasan video beserta foto foto exclusive, so… stay tuned ya… hehehehe
Sepanjang perjalanan ke umm qays kami mendapati pegunungan ditanami dengan pohon misterius, pohon ini ditanam nyaris tanpa perawatan, seperti tumbuhan liar, tapi jika ini tumbuhan liar mengapa tumbuhnya berjajar rapi? Pasti seseorang dengan sengaja menanamnya, jika seseorang menanamnya lantas apa manfaatnya? Nggak mungkin kan pohon ini ditanam tanpa manfaat? Tapi apa manfaatnya? Sampai kami tiba di situs bersejarah jawaban itu belum kami dapatkan.
Sesampainya kami di umm qays kami menuju tempat penjualan tiket, pihak penjaga counter langsung bertanya kepada kami : ” jordan pass?” Dan saya jawab yes… apa itu jordan pass? Yaitu visa elektronik yang diurus via website, jika kita memegang jordan pass selain dapat visa, kita juga mendapatkan tikett gratis di seluruh tempat wisata jordan, sebagai contoh di umm qays ini harga tiket masuk sebenarnya adalah 10 dinar atau sekitar 210rb an, namun karena kami nemegang jordan pass, tiket masuk kami gratis, begitupula nanti di petra, tiket masuk yang seharusnya 50 dinar atau sekitar 1jt lebih, jika memegang jordan pass maka tiket tersebut gratis, berapa biaya untuk mengurus jordan pass? Yaitu 70 dinar atau sekitar 1,5jt rupiah, dengan gratis seluruh tempat wisata jordan, menurut kami sangat sangat worth it.
Sesampainya di umm qays barulah kami tahu bahwa pohon misterius yang sepanjang jalan kami temui ternyata adalah pohon zaytun, perkebunan zaytun tersebar luas di jordan, pohon ini mampu bertahan nyaris tanpa siraman air, dan sepertinya memang justru pohon zaytun ini cocoknya hidup di tanah berbatu yang minim kelembaban dan siraman hujan.
Sekeluarnya kami dari umm quys ada orang Jordan yang bertanya kepada kami : kalian orang Indonesia? Apakah kalian ingin melihat danau tiberias dan dataran tinggi golan dari dekat? Beserta lokasi tempat terjadinya perang yarmouk dan perang khittin? Saya bisa mengantarkan anda ke situs tersebut dan melihat dari jarak sangat dekat, saya disini lokal tour guide, saya bisa antar anda ke tempat tersebut hanya berjarak 4 km dari sini, dan saya hanya meminta bayaran 7 dinar.
Mendapat penawaran istemewa nan langka ini, kami langsung ambil dan mengikuti kemana perginya arah mobil lokal tour gide tersebut… hati kami berdebar kencang tatkala ternyata kami diajak melewati titik check point militer, kami diberhentikan oleh tentara bersenjata laras panjang, kami dimintai passport, setelah pemeriksaan kami diizinkan lewat, ternyata tempat yang ditawarkan oleh lokal guide tersebut betul2 indah, kami benar benar melihat dataran tinggi golan, danau tiberia, lokasi pertempuran yarmouk dari jarak dekat, apa itu dataran tinggi golan? Apa itu pertempuran yarmouk? Kita akan ulas dalam tulisan terpisah.
Bertolak dari umm quys kami langsung menuju ke jerash, apa itu jerash? Dia adalah situs purbakala peninggalan romawi kuno, ada tempat stadion pacuan kuda romawi, ada tiang-tiang pancang khas arsitektur yunani kuno, kami kira jerash hanya sedikit saja dan hanya itu bangunannya, ternyata jerash sangatlah luas, sampai kami tak sanggup untuk menjelajahi semuanya, ulasan tentang jerash kami ulas dalam tulisan terpisah, Sama seperti umm qays di jerash ini kami tidak dipungut biaya sepeserpun karena kami memegang jordan pass yang gratis tempat wisata di seluruh jordan
Selepas dari jerash kami langsung pergi bertolak ke mu’tah, dalam perjalanan mobil kami distop oleh polisi, waduuh ada apa ini? Polisi berwajah garang itu mrnghampiri kami, setelah kaca mobil kami buka, dan mereka tahu bahwa orang didalamnya adalah orang indonesia mereka langsung mengizinkan kami pergi tanpa pemeriksaan dan tanpa pertanyaan….. alhamdulilaaah… jalan antar kota di jordan hampir seluruhnya adalah jalan bebas hambatan, lurus, mulus, lebar… persis seperti jalan tol, hanya saja di jordan tidak ada gerbang toll alias jakan tersebut dinikmati masyarakat secara gratis.
Masuk kota Mu’tah saya khawatir, bagaimana tidak? Ini keadaan kota sepi sangaat? Mana peradabannya? Jarak antar satu bangunan dengan bangunan lain berjauhan, tak ada tanda tanda pusat keramaian, seketika hati ini bertanya : aduuh mu’tah kok kayak gini? Betah nggak mereka ya? Bagaimana saya menjelaskan kepada orang tua tentang keadaan mereka disini? Aduuuh… lha gimana gak khawatir, hawong jarak antar rumah saja berjauhan, bahkan banyak rumah yg berdiri ditengah2 padang sabana tanpa tetangga.
Turunlah kami dari mobil, dan seketika disambut anak anak mumtaza yang sudah lama ada di mu’tah, saya tanya kepada mereka : gimana? Betah disini? Dia jawab, wah bukan hanya betah lagi ustadz, kami sangat ssngat senang bisa kuliah dan tinggal disini, dalam hati berkata? You must be kidding!! Lo betah tinggal di tempat badui seperti ini? Wkwkwkwk…
Bukan tanpa alasan mereka betah dan senang tinggal di mutah, bagaima tidak? Kota ini sangat tenang, tidak ada kebisingan, kriminalitas sangat rendah, dan yang menjadi hal istimewa lain adslah para doktor dan dosen dibmutah ini sangat ssngat senang dengan orang indonesia jarena menurut mereka anak anak Indonesia yang kuliah di mutah adalah anak anak yang paking menonjol prestasinya diantara mahasiswa asia lain.
Saat bulan ramadhan anak anak mutah mendapatkan zakat dari kampus sebesar 50 dinar, atau sekitar 1,1jt rupiah, ditambah uang saku darindosen 30 dinar, para dosen juga memperlakukan mahasiwa indonesia mutah dengan istimewa, sebagai contoh jika ada mahasiswa yang rajin kikiah najun mendapatkan nilai yang kurang memuaskan, dosen tak segan untuk menfangkat nilai mereka karrna nereka sudah berusaha sebaik mungkin.
Orang orang Jordan di mutah menghormati anak Indonesia lebih dari segala galanya, seperti contohnya ada satu gedung apartemen yang dimana seluruh apartemen di gedung tersebut diisi seluruhnya orang Indonesia kecuali satu apartemen ditempati orang Mesir, nah pemilik gedung ini malah mengusir orang Mesir tersebut dan lebih senang kalau seluruh apartemen miliknya di gedung itu ditempati orang Indonesia, mengapa? Ya karena….. (sensor…… alumni mesir pasti tahu betul bagaimana watak orang mesir wkwkwkwk…)
Orang orang Jordan juga sangat senang bila imam dan muadzin masjid adalah mahasiswa Indonesia yang kuliah di mutah, sebagai contoh adalah hariri mahasiswa mutah dari mumtaza, beliau diminta oleh ketua dewan pengurus masjid untuk menjadi imam di masjid hamad at Turki di mutah, hariri mendapatkan fasilitas tempat tinggal yang sangat sangat layak, mendapat fasilitas transportasi pulang pergi ke kampus gratis, dapat uang saku 20 dinar seminggu / 80 dinar sebulan (1,7jt perbulan).
Nah ini nih yang paling penting mengapa mereka mahasiswa mutah sangat betah yaitu suasana kampus yang luar biasa nyaman, indah, bersih, asri, keren, matoh dan jaya…. plus biaya hidup di mutah yang jauh lebih terjangkau dibandingkan amman dan irbid menjadikan mutah menjadi tempat belajar ideal bagi para mahasiswa dengan budged study yang pas pasan.
Dalam bayangan kami setibanya kami di mutah kami singgah di tempat penginapan yaitu rumah mahasiswa, kemudian istirahat, dah gitu saja… tapi ternyata oh ternyata… seluruh mahasiswa mu’tah yang dari mumtaza datang meyambut kami, semuanya berkumpul dan menyiapkan makan malam nasi hadramaut yang istimewa itu… maaa syaaa Allaaaah…. gus gusku…. ning ning ku…. syukron katsiir…. kami merasa sangat istimewa sanfat dengan kehadiran antum semua….
Satu hal yang diluar ekspektasi kami, ternyata kami menginap di penginapan masjid di mu’tah? Bagaimana bisa? Karena salah satu mahasiswa mutah dari mumtaza menjadi imam di masjid tersebut yaitu hariri yang saya ceritakan diatas, maa syaa Allaah… lebih dari itu ketua DKM Masjid datang langsung menghampiri kami untuk nanti setelah acara dengan anak anak kami diminta datang ke rumah beliau.
Sebagai tambahan informasi, sebagian warga jordan memiliki marga kebangsawanan, dua marga bangsawan yang terkenal di kota mutah adalah suroiroh dan tharowinah, disamping itu mereka memanggil orang lain dengan nama abu, sebagai contoh nama anak saya adalah nabila, orang2 jordan lebih suka manggil saya abu nabila daripada budi… hehehe
Adalah nayif tharowunah, beliau adalah ketua dewan pengurus masjid hamad at turki, salah satu masjid di kota mutah, imam masjid ini adalah hariri mahasiswa mutah mumtaza, jauh hari sebelum kami datang ke mutah, hariri memberitahu beliau bahwa akan datang pimpinan salah satu yayasan pendudikan di indonesia ke jordan (ust Hafifi), dengan senang hati beliau nayif tharowinah yang lebih senang dipanggil dengan nama abu dhiya’ (karena anaknya namanya dhiya’) mengundang kami malam itu untuk datang kerumahnya.
Setelah acara dengan anak anak, beliau abu dhia mengundang kami kerumahnya, sambutan sangat luar biasa, plus dia orang kaya.. bagaimana nggak kaya hawong rumahnya lo ada pekarangan dan kebunnya, rumahnya ada gentengnya, iya betul di arab kalau ada orang arab punya rumah pakai genteng dan punya halaman luas….. pasti mereka orang kaya…. hehehe
pertama kali kami datang langsung disuguhi kopi khas jordan, ngobrol2 bentar lalu bliau menghidanbkan segelas air dingin, ngobrol lagi lalu beliau menghidangkan segelas tes hangat dengan mint, ngobrol bentar lagi beliau menghadirkan anggur dan buah tin masing masing orang satu piring. Lebih daripada itu beliau mengundang kami untuk datang lagi ke rumah beliau besok untuk makan siang sebelum kami melanjutkan perjalanan ke petra…
Selepas dari rumah beliau kami pulang untuk istirahat guna melanjutkan kegiatan keesok harinya yaitu berkunjung ke kampus mutah, menengok tempat tinggal mahasiwa di mutah, berkunjung ke makam sahabat dan memenuhi undangan makan siang bersama abu dhia sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan ke petra
Bagaimana kelanjutan perjalanan esok hari? Ikuti terus laporan perjalaban kami selama di jordan.