Pantesan Mereka Betah Banget Kuliah di Yarmouk… Hawong…….
Pagi-pagi buta kami dibangunkan oleh adzan subuh, segera saya bangun untuk ambil wudhu dan sholat, selepas sholat lha kok ada adzan lagi ya? Trus tadi adzan apak an? Wkwkwkwk….. ternyata oh ternyata saya teringat pembicaraan Faalih dan Afin kemarin saat menjemput kami di bandara, saat itu Afin Tanya kepada Falih : “lih sudah adzan kedua belum?” si Falih jawab : sudah….
Saya juga teringat dulu saat di Mesir adzan subuh itu dua kali, adzan pertama kalau di Indoensia itu seperti tarkhim, adzan peringatan kalau waktu subuh segera tiba, barulah adzan kedua adalah adzan yang menandakan waktu subuh telah tiba.
Setelah membersihkan diri saya sarapan menggunakan nasi dan lauk yang diantarkan oleh beberapa mahasiswi Mumtaza Jordan kepada kami, ya Allah syukron katsiir ning ning ku………. Ternyata keluarga Mumtaza Jordan di Irbid sudah kumpul jauh jauh hari mereka membagi tugas siapa yang akan membersamai kami dalam keliling Jordan? Dimana kami tinggal? Dan tak lupa mereka juga menjadwal kepada putri dalam masak konsumsi untuk kami, ya Allah… kami sangat sangat terharu, kami merasakan bahwa kami benar benar keluarga dengan ikatan batin yang kuat, rasa ini terasa sangat kuat saat kumpul dengan maasiswa Jordan di Irbid sore harinya yang akan kami ceritakan di bawah
Pagi hari itu kami berangkat ke kampus bareng mahasiswa yang akan ujian akhir semester, lebih tepatnya semester musim panas, apa itu semester musim panas? sebagai informasi begini sedikit saya ceritakan system perkuliahan di Jordan :
System kuliah di Jordan menggunakan sistem SKS, satu mata kuliah terdiri dari 3 SKS, total dalam bachelor degree (S1) ada 43 mata kuliah yang harus dituntaskan mahasiswa, ke 43 mata kuliah ini harus ditempuh bisa dalam waktu paling cepat 2,5 tahun, 3 tahun, 3,5 tahun, atau 4 tahun. Rata-rata mahasiswa sini menyelesaikan ke 43 mata kuliah dan mendapatkan gelar S1 selama 3,5 tahun (betul tidak sampai genap 4 tahun!!)
Tersedia 3 semester dalam satu tahun, hah? 3 semester? Betuuul….. pihak kampuos menyediakan 3 semster dalam satu tahun, yaitu semester awal atau semester musim gugur, semester kedua atau semester musim semi, dan semester pendek atau semester musim panas.
Untuk semester awal dan semester kedua wajib diambil oleh mahasiswa, dalam artian mahasiswa kedua semester ini wajib aktif kuliah dan mengambil beberapa mata kuliah, sedangkan untuk semester pendek atau semester musim panas, mahasiswa boleh mengambil mata kuliah, dan boleh tidak mengambil mata kuliah, jika mereka mengambil mata kuliah maka mereka bisa cepat selesai kuliah, namun jika mereka tidak ambil mata kuliah di semester ini mereka menikmati liburan dan menggunakan waktu untuk travelling ke eropa, sebagai informasi travellllling ke eropa dari Jordan sangatlam mudah dan sangatlah murah. Ada anak mumtaza yang besok terbang ke turkey dari Jordan untuk travelling, harga tiket pesawat hanya 2 juta rupiah pulang pergi, sampe turkipun mereka ndak butuh menginap di hotel karena mereka punya banyak teman luar negeri lain saat masih di mumtaza, jadi tinggal menginap saja di rumah teman teman di Turki sana.
Berapakah biaya kuliah / biaya UKT? Besaran biaya kuliah adalah 1 juta rupiah per mata kuliah per semester ditambah 1 juta uang pembangunan. Contoh riilnya seperti ini :
Jika dalam satu semester mahasiswa mengambil 3 mata kuliah maka biayanya adalah 3 juta plus 1 juta uang pembangunan totalnya 4 juta
Jika dalam satu semester mahasiswa mengambil 4 mata kuliah maka biayanya adalah 4 juta plus 1 juta uang pembangunan totalnya 5 juta
Jika dalam setahun mahasiswa mengambil 5 mata kuliah maka biayanya adalah 5 juta plus 1 juta uang pembangunan totalnya 6 juta
Maksimal mahasiswa dalam satu semester diperbolehkan mengambil maksimal 6 mata kuliah, kecuali mahasiswa tersebut meraih predikat mumtaz, mahasiswa tersebut diperbolehkan mengambil hingga 8 mata kuliah dalam 1 semester sehingga masa belajarpun menjadi sangat singkat, rekor tercepat selesai kuliah s1 yang berhasil ditempuh oleh orang Indonesia adalah 2,5 tahun. Yak betul 2,5 tahun sudah selesai s1 di Jordan bukanlah sebuah dongeng namun kisah nyata yang betul betul terjadi dan ada contohnya.
Masuk pintu gerbang kami langsung disambut dengan security penjaga gerbang, sebagai informasi di yarmouk university seluruh pintu masuknya dijaga oleh security!! Hanya yang betul betul berkepentingan yang diizinkan masuk.
Gedung pertama yang ada dihadapan kami adalah gedung fakultas arkeologi dan kepurbakalaan, di samping gedung ini ada museumnya, kami masuk ke dalam museum untuk menyaksikan sejarah peradaban manusia yang telah ada di Jordan sejak 250.000 tahun sebelum masehi, tour exclusivenya ada nanti di versi youtube… hehehehe… yak benar… selain versi tulisan kami juga akan launching versi youtube untuk catatan perjalanan kami di Jordan ini.
Kampus Yarmouk adalah kampus yang besar, luas, megah, rapi dan tentunya sangat sangat bersih dan nyaman, saking luasnya kampus ini sampai ada shuttle bus yang menghubungkan gedung fakultas ke gedung fakultas yang lain dan itu gratis murni fasilitas kampus, mau gak saya kasih bocoran betapa serunya kuliah di Yarmouk? Dalam satu kelas kita bisa bertemu dengan mahasiswa dari Negara lain dan dari jenis kelamin lain, Yang mahasiswa ganteng ganteng… yang mahasiswi maasyaa Allaah cantik cantiknya… Hehehehe…. Maksudnya antara putra dan putri tidak dipisah dan belajar dalam satu kelas yang sama, meskipun belajar dalam satu kelas yang sama mereka orang orang jordan memiliki budaya yang bagus dalam berinteraksi antar lawan jenis, tak pernah kami jumpai cowok jalan berdua sama cewek atau duduk berdua bercampur pura putri di dalam kampus, di Yarmouk anda bisa saja sekelas dengan mahasiswa mahasiswi kebangsaan Jordan, turkey, Palestine, dan lain lain.
Mahasiswa semester pertama bisa berjumpa dengan mahasiswa semester kedua, ketiga atau bahkan semester akhir, tergantung mata kuliah apa yang mereka ambil, jadi suatu mata kuliah di Jordan tidak diwajibkan harus diambil di semester sekian, sekian dan sekian, tapi mahasiswa bebas mengambil mata kuliah tersebut bebas kapan saja tak harus semester pertama.
Setelah mengambil beberapa foto dan video kami lanjutkan perjalanan kami menuju pusat perbelanjaan murah di kota Irbid, betul guys, disni barang barang murah tak ketulungan, ada anak Mumtaza yang menemukan sepatu Nike asli yang harga aslinya adalah 27.999.999 dijual di pasar ini hanya seharga 10 dinar, atau sekitar 200rb rupiah… wkwkwkwk yakin pak itu asli, yakin banget karena yang makai adalah orang yang ngerti merek plus mereka yang paham bagaimana cara mengececk sepatu tersebut asli atau tidak.
Makanan dan buah buahan di sini juga murah tak ketulungan, kurma muda hanya dengan 1 dinar atau sekitar 21rb rupiah anda bisa dapat 3 KG. kebab daging asli 100 persen daging tanpa campuran dengan porsi extra jumbo yang jika kita makan langsung kenyang tak ketulungan itu dijual hanya seharga 1 dinar atau sekitar 21rb rupiah. Kesan Jordan yang konon berbiaya tinggi seketika runtuh!! Justru kami mendapati biaya disini wajar dan sangat sangat normal.
Setelah selesai dari pusat perbelanjaan murah ini kami istirahat sebentar di rumah, selepas istirahat kami menuju ke tempat acara dimana pertemuan seluruh keluarga mumtaza Jordan dari angkatan 1 sampai angkatan 3 berkumpul, sangat senang rasanya bertemu dan berkumpul dengan mereka, rasa bahagia dan haru campur bangga seketika kami rasakan campur aduk. Bagaimana tidak? Kami mendapati hampir semua mahasiswa yang berangkat melalui mumtaza sukses dan lancar studi mereka di Jordan, mereka yang dulunya di Mumtaza hanya kenal makan dan tidur tidak pernah ikut belajar, sesampainya di Jordan masya Allah bahasa arabnya luar biasa, interaksinya dengan orang orang Jordan juga luar biasa lancarnya, dan yang paling membanggakan adalah kuliahnya lancar, semua mata kuliah yang diambilnya lolos dengan predikat yang memuaskan.
Selepas dari perkumpulan mahasiswa Mumtaza di Jordan ini kami silaturahim ke secretariat PCINU untuk bertemu senior mumtaza yang suda berada di Jordan jauh sebelum kami membuka jalur ke Jordan. Lha kok bisa ya?
Jadi ceritanya ada gus *** yang dulu belajar di mumtaza kemudian ke Turkey, namun pindah ke Jordan, ada juga senior mumtaza yang kuliah di Al azhar kemudian karena suatu hal pindahlah ke Jordan. Sharing sharing banyak dan dari pertemuan itulah kami mendapatkan banyak hal yang bisa kami ceritakan kepada orang tua dan ummat islam terkait kondisi perkuliahan dan kehdupan di Jordan.
Salah satu hal yang menarik dari negara ini adalah, Jordan sangat welcome ramah terhadap siapa saja yang datang ke Jordan bukan hanya untuk belajar, namun juga untuk para pengungsi korban perang Syiria sana, merasa satu ras dan satu agama rasa toleransi mereka sangat tinggi, itulah alasan mengapa mahasiswa Indonesia yang datang ke Jordan disambut hangat? Ya karena mereka yang datang ke Jordan untuk ngungsi saja difasilitasi, apalagi yang datang untuk belajar?
Selepas dari PCINU kami pulang untuk istrirahat karena besoknya kami harus check out dari kota Irbid menuju kota berikutnya yaitu Mu’tah, yang tentunya mampir ke beberapa tempat wisata, namun ada hal yang membuat saya agak sedih, apa itu? Yaitu kaki saya keselo sehingga saya harus berjalan dengan terseok seok.
jangan lewatkan catatan perjalanan kami dan sampai jumpa esok hari dengan cerita yang tentunya lebih seru!