Hari dimana gunung Uhud dibawa masuk bagasi… wkwkwk.
Selesai proses check in kloter Qatar Airways, saya harus menunggu di bandara sampai mereka kloter kedua datang di bandara pukul setengah 11 siang, yang nantinya saya dan pimpinan pondok akan terbang membersamai mereka dalam perjalanan ke Jordan.
Singkat cerita hari keberangkatan ini kami dibagi menjadi dua kloter, kloter pertama dengan Qatar airways 11 mahasiswa yang take off jam 9 pagi, sedangkan kloter kedua yaitu kloter Oman Air yaitu 31 mahasiswa yang akan take off pukul 3 sore hari. Tim handling bandara menentukan bahwasanya titik kumpul untuk kloter kedua adalah di gate 3 tiang D konter nomor 12 dan 13 depan KFC dan depan bakmi GM, nah kebetulan laper tuh belum sarapan, pas laper pas depan saya ada KFC, kira kira nich insting bertahan hidup yang saya mliki memberitahu saya harus ngapain? Ehehehe…..
Datanglah satu persatu mahasiswa bersama orang tua yang mengantarkan…. Mas Reza petugas handling bandarapun tiba sembari menjelaskan bahwasanya untuk check in Oman beda dengan dengan check in Qatar mas… Eh sebentar, sebelum itu saya ceritakan dulu bahwa kloter kedua ini menggunakan maskapai Oman Air, sebuah maskapai yang kastanya konon masih dibawah Qatar, namun setelah kami rasakan maskapai ini tidak seburuk yang orang orang ceritakan, pesawat yang digunakan adalah pesawat termutakhir yaitu boeing 787- Dreamliner… Sebuah pesawat badan lebar jarak jauh yang sangat irit bahan bakar, mampu menempuh perjalanan London ke Sydney 22 jam nonstop.
Oke itu sekilas Oman Air, kembali lagi ke masalah check in, bahwa untuk check in Oman Air beda dengan check in Qatar Airways, kalau Qatar orang dan barang harus hadir di depan counter, sedangkan kalau Oman hanya barangnya saja yang hadir, orangnya nggak perlu hadir di counter, dengan system seperti ini jelas ada kelebihan, namun ada juga kekurangannya, kelebihannya adalah calon penumpang cukup duduk manis sedangkan barang-barang diurus sepenuhnya oleh tim handling, namun ada kekurangan dari system ini… apa itu kekurangannya? Simak episode berikutnya… Wkwkwkw
Eh enggak ding, kasian lah kalau pembaca dibuat penasaran terus, jadi saya ceritain ajah. Kekurangannya adalah seperti yang saya jelaskan sebelumnya bahawasanya insting mahasiswa itu saat hendak kuliah ke luar negeri pengennya bawa bumi seisinya, Wkwkwkwk… Jadi berat bagasi beliau beliau para mahasiswa tak terkontrol, eh pak apa bapak gak ngasih pengumuman ya tentang bagasi?