Episode 10 Hari ke- sepuluh

Philadelphia, sejarah dan pesona di dalamnya.

Seluruh tempat yang kami kunjungi dibawah akan kami ceritakan dan akan kami ulas detail dalam tulisan terpisah.

Pagi hari kami dijemput oleh kawan kami yang kebetulan sedang bertugas di Kedutaan Besar Republik Indonesia Amman (KBRI Amman) untuk sarapan bersama sekaligus keliling beberapa tempat di Amman, sebenarnya rencana hari ini kami ingin sekali mengunjungi kampus University of Jordan karena memang itulah tujuan utama kami ke Jordan adapun untuk jalan jalan sebenarnya hanyalah bonusnya saja, namun dikarenakan hari ini adalah hari sabtu yang itu tandanya kampus tutup (kampus libur jumat sabtu) maka rencana berubah yang semula jelajah kampus University Of Jordan menjadi jelajah Philadelphia, apa itu Philadelphia? Jadi ceritanya gini:

Dalam perjalanan menuju Kedutaan Besar Republic Indonesia di Amman, kami bertanya kepada kawan yang menemani kami dalam tour ini : antum di Jordan selain di KBRI lanjut s2 dimana ustadz? Beliau menceritakan bahwa beliau kuliah di Philadelphia University di Amman, lanjut cerita Universitas Philadelphia adalah universitas milik keluarga Kerajaan, terus kami tanya : kok Namanya Philadelphia ya? Kayak nama di Amerika Serikat, tapi kok milik Kerajaan? Lanjutlah beliau menjelaskan bahwasanya Philadelphia adalah sebutan lain dari kota Amman, tepatnya nama Amman saat masih dikuasai romawi dan bizantium, Ketika jordan jatuh kedalam kekuasaan khilafah islam nama Philadephia diubah menjadi Amman.

Bagaimana Sejarah Philadelphiia menjadi Amman? akan kita aulas dalam tulisan terpisah, lantas tujuan pertama kami adalah KBRI Amman? Mengapa ke kedutaan? Ya kami pengen tahu, ingin tahu lokasi representasi negara Indonesia di Amman, sampai di kedutaan Pimpinan Pondok Ustadz Hafifi berjumpa dengan kawan beliau alumni gontor tahun 1987 yang sekarang kebetulan beliau bekerja di KBRI Amman, beliau adalah seorang doktor dan seluruh putra beliau saat ini sedang menempuh Pendidikan tinggi Sebagian di Kairo dan Sebagian di Amman, setelah puas ngobrol kesana kemari dan foto foto Bersama lanjutlah kami ke tujuan kedua.

Tujuan kedua ini adalah tempat makan yang sangat sangat istimewa, apa sih keistimewaan tempat makan ini? Tempat makan ini adalah tempat makan para raja!!  Raja Jordan sekarang dan ayah beliau raja Jordan sebelumnya selalu ada jadwal rutin berkunjung untuk makan di rumah makan ini, berdiri sejak tahun 40an saat Jordan masih berusia sangat muda, rumah makan yang sekarang berdiri di Kawasan metropolitan dulunya adalah tempat makan sederhana namun dikarenakan menu makanannya yang istimewa, murah, dan nikmat, raja menjadikannya sebagai langganan, saat ada jadwal kunjungan raja ke temapat makan ini seluruh jalanan disekitar rumah makan ditutup dan dijaga ketat!

Setelah kenyang sarapan dengan menu arab favorit para raja kami melanjutkan perjalanan ke masjid Abdullah, masjid abdullah adalah masjid agung negara Jordan, kalau di Indonesia ya setara dengan masjid istiqlal, ada fakta menarik tentang masjid ini yang mungkin menjadi solusi permasalahan toa di Indonesia yang tidak teratur, jadi gini : adzan seluruh masjid di Amman di relay dari masjid ini, dalam artian seluruh masjid di Amman tidak memiliki muadzzin kecuali di masjid Abdullah, adzan dari masjid abdullah ini di relay ke seluruh masjid di Amman dengan menggunakan radio, jadi bisa dipastikan adzan shalat 5 waktu di Amman adalah serentak dan tidak saling bersahut sahutan, pun suara yang keluar dari Toa masjid hanyalah suara adzan, suara lain selain suara adzan meskipun itu suara iqomah tidak terdengar dari masjid masjid di Amman, ada beberapa kejadian adzan di suatu masjid langsung diawali dengan lafadz hayya alas sholaaah, dikarenakan pengurus masjidnya terlambat menyalakan relay radionya, kami kira system adzan seperti ini adalah solusi dari penertiban toa yang telah banyak diwacanakan di Indonesia.

Diseberang masjid ini berdiri sebuah katedral, wujud toleransi yang harmoni di kota amman, di masjid Abdullah turis asing non muslim boleh masuk dan berjalan jalan di area museum masjid atau bahkan masuk ke dalam masjid tempat shalat, dengan pakaian yang sopan tentunya, itulah alasan seluruh pengunjung masjid harus masuk melalui pintu masuk khusus untuk di screening, jika ada turis yang pakaiannya tidak sopan, penjaga pintu masjid akan memberikannya pakaian seperti jas hujan yang menutupi seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan, barulah kemudian turis tersebut diizinkan masuk area masjid, namun untuk katedral tidak seperti itu, katedral ini ditutup dan tidak terbuka untuk umum jadi kami tidak bisa masuk dan mengetahui isi didalamnya

Di dalam masjid ini terpasang beberapa foto penting bersejarah, yang paling utama adalah foto raja sekarang yaitu raja Abdullah II, raja raja terdahulu, dan putra mahkota pangeran Husein. Terdapat maket atau miniature masjid masjid terkenal di seluruh dunia, dan yang menjadi pusat perhatian kami adalah komplek masjid aqsa, kawan kami staff KBRI yang menemani kami dalam keliling kota amman menjelaskan bahwa di komplek masjidil aqsha ada dua bangunan yang terkenal yang pertama adalah the rock of dome, kubah emas yang sering muncul di kalender kalender itu, dan yang kedua adalah masjid qibli, dinamakan masjid qibli karena kiblat pertama umat islam adalah masjidil aqsha di Jerussalem ini, sebelum akhirnya pindah ke masjidil haram di makkah.

Ada informasi tentang masjidil Aqsha yang mungkin jarang orang ketahui, pengurusan masjidil aqsha berada di bawah wewenang 3 negara sekaligus, tidak ada satupun negara yang menguasai secara penuh kompleks masjidil Aqsha ini, jadi kalau ada narasi bahwa israel menguasai penuh masjidil aqsha berita ini kurang tepat, yang tepat adalah : untuk urusan kemananan masjid diserahkan kepada israel, dalam artian israel berwenang menjaga keamanan kompleks masjidil aqsha dari segala sesuatu yang mengancamnya, Adapun untuk takmir masjid, pengurus masjid yang mengatur kegiatan masjid, adzan, shalat 5 waktu adalah palestina, dan untuk pemeliharaan masjid diserahkan kepada Jordan, pemeliharaan berupa kebersihan masjid, renovasi, penggantian bagian bagian yang rusak berada dibawah tanggungjawab Jordan.

Saat masjid qibli yang terletak di kompleks aqsha terbakar di tahun 1969, Jordan menjadi penanggung jawab utama dalam renovasi masjid, digantilah mimbar masjid yang terbakar itu dengan mimbar baru yang kira kira didatangkan darimana? Hehehe mimbar tersebut terbuat dari kayu jati terbaik di indoensia dan diukir oleh semiman ukir jepara, keren bangeeet gayyysss…….!!

Di masjid ini juga ada foto pohon shahabi, nah ini nih yang bikin penasaran, salah satu tempat yang belum kami kunjungi adalah pohon sahabi, kamipun bertanya kepada kawan kami staff KBRI yang menemani tour kota amman hari ini : ustadz mengapa ya dinamakan pohon sahabi? Beliau jawab : karena menurut kisah pohon ini sudah hidup sejak zaman nabi, atau sudah ada sejak 1400 tahun lalu, dan kebetulan Nabi Muhammad SAW pernah berteduh di bawah pohon ini, itulah mengapa dinamakan pohon sahabi ya karena hidup sezaman dengan nabi.

.

Beliau melanjutkan : namun ustadz ada fakta yang nggak banyak diketahui orang, bahwa orang orang Jordan sendiri ndak tahu ap aitu pohon sahabi, di banyak literatur yang saya baca saya juga belum menemukan terkait pohon sahabi ini, dan yang lebih mencengangkan adalah saat diadakan penelitian ilmiah ternyata didapati fakta bahwa sebenarnya usia pohon ini baru 700 tahun itu artinya pohon ini ada 700 tahun setelah zaman Nabi Muhammad. Namun penelitian ini dihentikan dikarenakan orang orang dari mancanegara khususnya dari Bangladesh yang sudah terlanjur percaya bahwa nabi pernah berteduh dibawahnya.

Sebelumnya pohon ini tidak dipagar, pagar yang mengelilingi pohon ini baru dibangun beberapa tahun ini, pemagaran pohon ini dikarenakan banyak sekali umat muslim dari luar Jordan khususnya dari Bangladesh yang menggantungkan tulisan doa doa mereka di ranting pohon ini, juga banyak yang mengambil ranting dan dedaunan pohon ini untuk disimpan sebagai jimat, dan wasilah ngalap berkah kepada kanjeng nabi Muhammad SAW.

Selepas dari masjid Abdullah kami menuju ke downtown kota aman, di dekat downtown ada roman theater, sebuah tempat pertunjukan yang melingkar setengah lingkaran bertingkat ke atas yang dibangun di zaman romawi, di depan roman theater ini ada taman yang teduh kami duduk duduk disini sembari menikmati kopi Jordan yang khas dengan campuran rempah rempah.

Bertolak dari roman theater kami menuju ke amman citadel, sebuah benteng zaman romawi yang dibangun di atas bukit, dari amman citadel ini seluruh kota aman terlihat jelas, bukan tanpa alasan mengapa romaawi membangun benteng di atas bukit, hal itu dikarenakan posisinya yang strategis, seluruh sudut kota tanpa terkecuali bisa diamati dari puncak bukit ini, sehingga jika ada serangan dari arah manapun bisa diantisipasi sedini mungkin, ini pula yang menjadi jawaban mengapa dataran tinggi golan diperebutkan oleh syiria, jordan dan israel, dataran tinggi setandus dan segersang itu tidak ada apa apa kok diperebutkan? Apanya yang istimewa? Ya karena dari dataran tinggi golan itulah Nampak seluruh dataran israel dibawahnya, seluruh pergerakan dan aktifitas israel bisa diamati dengan jelas dari sini, jadi Ketika ada yang mencoba macem macem langsung ketahuan, ahli strategi perang pun mengakui jika ingin menaklukkan israel sebenarnya mudah, rebut dataran tinggi golan itiu dan selesailah israel!!

View yang Nampak dari atas amman citadel ini luar biasa indah, seluruh sudut kota amman yang berbukit bukit itu kelihatan jelas, Nampak pula dari amman citadel ini bendera super besar yang berkibar, bendera ini adalah bendera terbesar kedua di Jordan setelah bendera yang terletak di aqabah, apakah penasaran dengan view kota amman yang diamati dari citadel ini? Hehehe sabar, tunggu versi cetak dari catatan perjalanan ini, akan kita sertakan juga foto foto ekslusif di dalamnya.

Bertolak dari amman citadel kami menuju ke gua ashabul kahfi, tentunya  tahu kan cerita ashabul kahfi? Sebuah gua yang dimana 7 pemuda dan seekor anjing tidur didalamnya selama ratusan tahun, ada 4 versi gua ashabul kahfi, yang pertama terletak di Jordan, turkey, syiria, dan Lebanon,, namun menurut beliau yang menemani jalan jalan tour amman ini menjelaskan bahwa yang berada di Jordan inilah yang paling mendekati kebenaran, dikarenakan kisah ashabul kahfi adalah sekelompok pemuda yang melarikan diri dari kejaran penguasa bengis di zaman tersebut, mereka bersembunyi di gua, nah amman citadel yang kami kunjungi itu terletak di atas bukit, Adapun gua ashabul kahfi ini terletak di bagian bawah dan di salah satu Lembah pegunungan di kota amman, logikanya kalau mereka lari ya lari bersembunyi kebawah, persis seperti lokasi gua ini yang terletak di Lembah bagian bawah pegunungan.

Saat kami tiba di gua ini posisi sudah hampir maghrib dan situs di gua ini sudah hampir ditutup, kami bisa masuk sebentar melihat lihat sekeliling situs gua namun guanya sendiri ditutup karena sudah sore, keluar dari situs ini posisi sudah adzan maghrib dan kampun melaksanakan shalat maghrib di masjid ini..

Arsitektur masjid ini sangatlah indah, dengan tangga dan airmancur di halaman masjid ditambah dengan lampu lampu malam yang eksotik, menjadikan masjid ini adalah masjid dengan desaing yang excellent. Selepas shalat maghrib berjamaah kami diberitahu kawan kami bahwa pintu gua akan dibuka, beliau memberitahukan kalau tadi beliau menelfon sahabat beliau di KBRI yang kenal dengan penjaga gua, dengan lobi beliaulah pintu gua dibuka dan secara exclusive imam masjid langsung yang mendampingi kami bahkan memberikan penjelasan secara pribadi dari beliau.

Selepas dari gua ashabul kahfi kami makan malam di salah satu pusat bisnis kota amman, di sebuah mall termegah di Jordan, sehari penuh ini kami berjalan napak tilas amman dari zaman romawi, pra Sejarah hingga zaman modern, bagaimana perjalanan Amman dari zaman romawi sampai saat ini Amman menjadi kota metropolitan semuanya kami napak tilas daalam sehari ini.

Makan malam usai dan kami menuju ke tempat istirahat kami untuk besok melanjutkan tour ke kampus university of Jordan, besok adalah tour terakhir sebelum bertolak ke tanah air,tour University of Jordan adalah tour terakhir kami di Jordan. Simak reviewnya esok hari.